Mengenal Batik yang Banyak Diburu Gen Z, dari Desain hingga Motif

Minggu, 01 Oktober 2023 - 16:36 WIB
loading...
Mengenal Batik yang...
Batik semakin diminati masyarakat. Tidak saja kaum tua, juga anak muda, termasuk Gen Z. Ini lantaran batik mengalami transformasi signifikan. Foto/ MPI.
A A A
JAKARTA - Batik semakin diminati masyarakat. Tidak saja kaum tua, juga anak muda, termasuk Gen Z. ini lantaran batik mengalami transformasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Sentuhan inovatif batik dari para desainer membuat batik tampil lebih modern, tidak lagi identik dengan kesan kolot, tua atau terlalu formal.

Dampaknya cukup membanggakan. Lalu, seperti apa motif batik yang banyak diburu atau cocok dikenakan para Gen Z? Berikut ulasannya.


Motif batik kontemporer

Batik sejatinya menyimpan kekayaan budaya, khususnya masyarakat Jawa yang kental. Hal tersebut tercermin dari motif-motif klasik khas sogan dari Yogyakarta dan Solo.

Batik Sogan memang banyak mendominasi produk batik di pasaran, seperti motif kawung dan parang. Namun bagi sebagian orang, motif ini dinilai terlalu old-fashioned dan tidak cocok dengan jiwa anak muda.

Sebagai alternatif, para desainer mengembangkan motif-motif kontemporer yang sebagian besar terinspirasi dari batik pesisir. Motif batik ini tampil dengan corak yang beraneka ragam didominasi nuansa alam seperti flora dan fauna.

"Batik pesisir itu tidak menggunakan pola-pola kraton sehingga lebih berani. Contohnya ada motif burung merak. Visualisasinya benar-benar tegas tidak seperti batik klasik yang cenderung terselubung (tidak gamblang)," ujar Agnes Dwina Herdiasti, Pengamat dan Penggiat Batik Alami saat dihubungi MNC Portal, belum lama ini.

Selain itu, batik pesisir juga mendapat pengaruh dari budaya, Eropa, China hingga Jepang. Dari proses akulturasi ini, muncul motif-motif batik, seperti burung phoenix, bunga delima, bunga lotus, bunga seruni, dan masih banyak lagi.

Motif kontemporer juga bisa diartikan sebagai desain atau motif yang benar-benar baru. Kendati demikian, ia tidak meninggalkan pakem-pakem dari batik itu sendiri.

"Seperti pengalaman saya diminta untuk mendesain batik bermotif truntum, tapi di bagian depannya diberi twist gambar Superman sehingga lebih personal bagi si pemakai. Sekilas terlihat nyeleneh, kenapa tiba-tiba ada Superman? Tapi sebetulnya ada benang merahnya," kata Agnes.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2271 seconds (0.1#10.140)